Pangeran Siding Margo (Raden Fatah) Juruan Daya Madura

Ilustrasi Gambar Sunan Kudus

Hari ini, Selasa 04/02/20 Saya Bersama Keluarga lagi Ziarah Ke Asta Petapan Pangeran Siding Margo (Raden Fatah) dan sekaligus melanjutkan perjalanan ke Asta Maka Pasarean yang letak ke arah barat dari Asta Petapan.

Raden Fatah wafat tahun 1470-an. (Pangeran Siding Margo) sendiri bukan asli Batuputih, melainkan seorang musofir asal Jawa Tengah. Dalam pengembaraan sucinya beliau meninggal tepatnya di goa pertapaan. Goa tersebut dinamakan goa pertapa (patapon ; Madu ra) karena raden Fatah meninggal saat sedang bertapa di goa itu. Lokasi goanya berada di atas pegunungon 150 m ke arah timur bujuk Jaruwan, Sebenarnya goa itu terlihat sempit akan tetapi dari beberapa orang yang pernah bertapa, kalau diteri ma akan menjodi lebar dan bisa tembus ke daerah lain seperti ke goa Badur (Batuputih), Pancor (Ba tang-Batang), goa Pajuddan (Guluk-Guluk) dan gunung Agung (Bali).
Lokasi Petapan Pangeran Siding Margo/Raden Fatah


Pangeran Siding Margo, yakni cucu dari Sunan Kudus dari putranya Pangeran Pakaos. Pangeran ini, mempunyai dua putra, Ahmad Baidlawi (Pangeran Katandur yang dimakamkan di Desa Bangkal, kota Sumenep), dan Pangeran Siding Margo (Buju’ Juruan di makamkan di Desa Juruan Daya).

Pangeran Pakaos menyebarkan agama Islam abat 15-an, dan diperkirakan wafat sekitar tahun 1470-an. Di lokasi pemakaman, ada dua batu nisan. Sebelah barat merupakan makam Pangeran Siding Margo dan yang timur diyakini sebagai abdi, bernama Siti Maryam.

Di kaki pegunungan itu terdapat sumur tua namanya sumur Bulengan. Menurut cerita, sumur itu memancarkan air hanya dengan ditancapkan tombak di atasnya. Dulu, sumur tersebut menjadi tempat pemandian Raden Fatah sampai sekarang sumur itu masih terawat dengan baik.


emh

Komentar